Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

puasa senin kemis

Puasa adalah amalan yang
sangat utama. Dengan puasa
seseorang akan terlepas dari
berbagai godaan syahwat di
dunia dan terlepas dari siksa
neraka di akhirat. Puasa pun ada
yang diwajibkan dan ada yang
disunnahkan. Setelah kita
menunaikan yang wajib, maka
alangkah bagusnya kita bisa
menyempurnakannya dengan
amalan yang sunnah. Ketahuilah
bahwa puasa sunnah nantinya
akan menambal kekurangan
yang ada pada puasa wajib.
Oleh karena itu, amalan sunnah
sudah sepantasnya tidak
diremehkan.
Keutamaan Orang yang
Berpuasa
Dari Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ُّلُك ِلَمَع ِنْبا
َمَدآ ُفَعاَضُي
ُةَنَسَحْلا ُرْشَع
اَهِلاَثْمَأ ىَلِإ
ِةَئاِمِعْبَس
ٍفْعِض َلاَق
ُهَّللا َّزَع
َّلَجَو َّالِإ
َمْوَّصلا
ُهَّنِإَف ىِل
اَنَأَو ىِزْجَأ ِهِب
ُعَدَي ُهَتَوْهَش
ُهَماَعَطَو ْنِم
ىِلْجَأ ِمِئاَّصلِل
ِناَتَحْرَف
ٌةَحْرَف َدْنِع
ِهِرْطِف
ٌةَحْرَفَو َدْنِع
ِءاَقِل ِهِّبَر.
ُفوُلُخَلَو ِهيِف
ُبَيْطَأ َدْنِع
ِهَّللا ْنِم ِحيِر
ِكْسِمْلا
“Setiap amalan kebaikan yang
dilakukan oleh manusia akan
dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaikan yang semisal hingga
tujuh ratus kali lipat. Allah Ta ’ala
berfirman (yang artinya),
“ Kecuali amalan puasa. Amalan
puasa tersebut adalah untuk-Ku.
Aku sendiri yang akan
membalasnya. Disebabkan dia
telah meninggalkan syahwat dan
makanan karena-Ku. Bagi orang
yang berpuasa akan
mendapatkan dua kebahagiaan
yaitu kebahagiaan ketika dia
berbuka dan kebahagiaan ketika
berjumpa dengan Rabbnya.
Sungguh bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi
Allah daripada bau minyak
kasturi. ”” (HR. Muslim no. 1151)
Dalam riwayat lain dikatakan,
َلاَق ُهَّللا ُّلُك
ِلَمَع ِنْبا َمَدآ
ُهَل َّالِإ
َماَيِّصلا ،
ُهَّنِإَف ىِل
“Allah Ta’ala berfirman (yang
artinya), “Setiap amalan manusia
adalah untuknya kecuali puasa.
Amalan puasa adalah untuk-
Ku ”.” (HR. Bukhari no. 1904)
Dalam riwayat Ahmad
dikatakan,
َلاَق ُهَّللا َّزَع
َّلَجَو ُّلُك
ِلَمَعْلا
ٌةَراَّفَك َّالِإ
َمْوَّصلا
ُمْوَّصلاَو ىِل
اَنَأَو ىِزْجَأ ِهِب
“Allah ‘azza wa jalla berfirman
(yang artinya), “Setiap amalan
adalah sebagai kafaroh/tebusan
kecuali amalan puasa. Amalan
puasa adalah untuk-Ku. Aku
sendiri yang akan
membalasnya ”.” (HR. Ahmad.
Syaikh Syu’aib Al Arnauth
mengatakan bahwa sanad hadits
ini shahih sesuai syarat Muslim)
Di antara ganjaran berpuasa
sebagaimana disebutkan dalam
hadits di atas.
1. Pahala yang tak terhingga
bagi orang yang berpuasa
2. Amalan puasa khusus untuk
Allah
3. Sebab pahala puasa,
seseorang memasuki surga
4. Dua kebahagiaan yang
diraih orang yang berpuasa
yaitu kebahagiaan ketika dia
berbuka dan kebahagiaan
ketika berjumpa dengan
Rabbnya.
5. Bau mulut orang yang
berpuasa di sisi Allah lebih
harum daripada bau minyak
kasturi.
Lakukanlah Puasa dengan
Ikhlas dan Sesuai Tuntunan
Nabi
Agar ibadah diterima di sisi
Allah, haruslah terpenuhi dua
syarat, yaitu:
1. Ikhlas karena Allah.
2. Mengikuti tuntunan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
(ittiba’).
Jika salah satu syarat saja yang
terpenuhi, maka amalan ibadah
menjadi tertolak.
Dalil dari dua syarat di atas
adalah firman Allah Ta ’ala,
ْنَمَف َناَك
وُجْرَي َءاَقِل
ِهِّبَر
ْلَمْعَيْلَف
اًلَمَع اًحِلاَص
اَلَو ْكِرْشُي
ِةَداَبِعِب
ِهِّبَر اًدَحَأ
“Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya,
maka hendaklah ia mengerjakan
amal yang saleh dan janganlah
ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat
kepada Tuhannya". ” (QS. Al
Kahfi: 110)
Ibnu Katsir rahimahullah
menjelaskan, “Maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh”,
maksudnya adalah mencocoki
syariat Allah (mengikuti petunjuk
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
pen). Dan “janganlah ia
mempersekutukan seorangpun
dalam beribadat kepada
Tuhannya ”, maksudnya selalu
mengharap wajah Allah semata
dan tidak berbuat syirik pada-
Nya. Inilah dua rukun
diterimanya ibadah, yaitu harus
ikhlas karena Allah dan
mengikuti petunjuk Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[1]
Al Fudhail bin ‘Iyadh tatkala
menjelaskan mengenai firman
Allah,
ْمُكَوُلْبَيِل
ْمُكُّيَأ ُنَسْحَأ
اًلَمَع
“Supaya Dia menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih
baik amalnya. ” (QS. Al Mulk
[67] : 2), beliau mengatakan,
“ yaitu amalan yang paling
ikhlas dan showab
(mencocoki tuntunan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam).”
Lalu Al Fudhail berkata, “Apabila
amal dilakukan dengan ikhlas
namun tidak mencocoki ajaran
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
amalan tersebut tidak akan
diterima. Begitu pula, apabila
suatu amalan dilakukan
mengikuti ajaran beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam
namun tidak ikhlas, amalan
tersebut juga tidak akan
diterima. ” (Jami’ul Ulum wal
Hikam, hal. 19)
Baca tentang syarat diterimanya
ibadah di sini.
Dalil Anjuran Puasa Senin-
Kamis
[Dalil pertama]
Dari Abu Qotadah Al Anshori
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah ditanya mengenai puasa
pada hari Senin, lantas beliau
menjawab,
َكاَذ ٌمْوَي
ُتْدِلُو ِهيِف
ٌمْوَيَو ُتْثِعُب
ْوَأ َلِزْنُأ
َّىَلَع ِهيِف
“Hari tersebut adalah hari aku
dilahirkan, hari aku diutus atau
diturunkannya wahyu
untukku. ”[2]
[Dalil kedua]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘ anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
ُضَرْعُت ُلاَمْعَألا
َمْوَي ِنْيَنْثِالا
ِسيِمَخْلاَو
ُّبِحُأَف ْنَأ
َضَرْعُي ىِلَمَع
اَنَأَو ٌمِئاَص
“Berbagai amalan dihadapkan
(pada Allah) pada hari Senin dan
Kamis, maka aku suka jika
amalanku dihadapkan
sedangkan aku sedang
berpuasa. ”[3]
[Dalil ketiga]
Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan,
َّنِإ َلوُسَر
ِهَّللا -ىلص هللا هيلع
ملسو- َناَك
ىَّرَحَتَي
َماَيِص
ِنْيَنْثِالا
ِسيِمَخْلاَو.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam biasa menaruh pilihan
berpuasa pada hari senin dan
kamis. ”[4]
Faedah Puasa Senin-Kamis
1. Beramal pada waktu utama
yaitu ketika catatan amal
dihadapkan di hadapan
Allah.
2. Kemaslahatan untuk badan
dikarenakan ada waktu
istirahat setiap pekannya.
Catatan: Puasa senin kamis
dilakukan hampir sama dengan
puasa wajib di bulan Ramadhan.
Dianjurkan untuk mengakhirkan
makan sahur dan
menyegerakan berbuka. Untuk
masalah niat, tidak ada lafazh
niat tertentu. Niat cukup dalam
hati.
Amalan yang Terbaik adalah
Amalan yang Bisa Dirutinkan
Dari ’Aisyah –radhiyallahu
’anha-, beliau mengatakan
bahwa Rasulullah shallallahu
’ alaihi wa sallam bersabda,
ُّبَحَأ ِلاَمْعَألا
ىَلِإ ِهَّللا
ىَلاَعَت اَهُمَوْدَأ
ْنِإَو َّلَق
”Amalan yang paling dicintai
oleh Allah Ta’ala adalah amalan
yang kontinu walaupun itu
sedikit. ” ’Aisyah pun ketika
melakukan suatu amalan selalu
berkeinginan keras untuk
merutinkannya. [5]
Dari ’Aisyah, beliau mengatakan
bahwa Rasulullah shallallahu
’ alaihi wa sallam ditanya
mengenai amalan apakah yang
paling dicintai oleh Allah. Rasul
shallallahu ’alaihi wa sallam
menjawab,
ُهُمَوْدَأ ْنِإَو
َّلَق
”Amalan yang rutin (kontinu),
walaupun sedikit.”[6]
’Alqomah pernah bertanya pada
Ummul Mukminin ’Aisyah,
”Wahai Ummul Mukminin,
bagaimanakah Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam
beramal? Apakah beliau
mengkhususkan hari-hari
tertentu untuk beramal ?” ’Aisyah
menjawab,
َال. َناَك ُهُلَمَع
ًةَميِد ْمُكُّيَأَو
ُعيِطَتْسَي اَم
َناَك ُلوُسَر
ِهَّللا -ىلص هللا هيلع
ملسو- ُعيِطَتْسَي
”Tidak. Amalan beliau adalah
amalan yang kontinu (rutin
dilakukan). Siapa saja di antara
kalian pasti mampu melakukan
yang beliau shallallahu ’alaihi wa
sallam lakukan.”[7]
Baca tentang amalan yang
kontinu di sini.
Semoga Allah memudahkan kita
melakukan amalan yang mulia
ini. Amalan yang rutin biar pun
sedikit, itu lebih baik.
Nantikan pembahasan mengenai
puasa-puasa sunnah lainnya.
Semoga Allah mudahkan.
Segala puji bagi Allah yang
dengan nikmat-Nya segala
kebaikan menjadi sempurna.
Penulis: Muhammad Abduh
Tuasikal

Disusun di Pangukan-Sleman, 14
Shofar 1431 H
[1] Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim,
Ibnu Katsir, 9/205, Muassasah
Qurthubah.
[2] HR. Muslim no. 1162.
[3] HR. Tirmidzi no. 747. At
Tirmidzi mengatakan bahwa
hadits ini hasan ghorib. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih lighoirihi (shahih
dilihat dari jalur lainnya). Lihat
Shahih At Targhib wa At Tarhib
no. 1041.
[4] HR. An Nasai no. 2360 dan
Ibnu Majah no. 1739. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih. Lihat Shahihul
Jaami ’ no. 4897.
[5] HR. Muslim no. 783, Kitab
shalat para musafir dan
qasharnya, Bab Keutamaan
amalan shalat malam yang
kontinu dan amalan lainnya.
[6] HR. Muslim no. 782
[7] HR. Muslim no. 783

Artikel http://rumaysho.com
Kangsoel
Seorang biasa, gak ada yang istimewa

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter