jihad

Kita mengimani bahwa iman dan jihad adalah jalan untuk menghidupkan dan mewujudkan cita-cita umat Islam sebagai penguasa di muka bumi. Jihad dapat dilaksanakan dengan mengerahkan jiwa untuk mempelajari perintah Allah, istiqamah dalam menjalankannya, mengajak orang untuk melaksanakannya, berperang di jalan-Nya, dan bersabar atas ujian-ujian yang menimpa dirinya.

Allah menyebut tentang keutamaan dan sifat jihad sebagai perdagangan yang menguntungkan dalam firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan rasul-Nya serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, dan (memasukkanmu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia lain yang kamu sukai, (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS. As-Shaf: 10-13)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam surga kemudian ingin kembali lagi ke dunia, padahal baginya telah disediakan kenikmatan dunia seisinya, kecuali orang yang mati syahid. Ia berangan-angan bisa kembali ke dunia lalu terbunuh puluhan kali karena mengetahui karamah (kemuliaan yang diberikan kepada para syuhada).” (HR. Bukhari)

Ibnu Baththal berkata, “Hadits ini adalah hadits yang paling baik dalam menerangkan tentang keutamaan mati syahid. Tidak ada amal kebaikan yang (dilaksanakan dengan) mempertaruhkan jiwa, kecuali dengan jihad. Karena itulah amalan jihad merupakan amalan yang sangat tinggi pahalanya.”

Allah Ta’ala mengisyaratkan tentang jihad dengan cara menyampaikan keterangan dan menegakkan argumentasi, dalam firman-Nya, “Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir. Dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an, jihad yang besar.” (QS. Al-Furqan: 52)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perangilah orang-orang musyrik dengan harta, jiwa, dan lisan kalian.” (HR. Abu Daud dan Ahmad dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Dengan lisan kalian termasuk menyampaikan kepada orang-orang kafir dan membantah syubhat tentang Islam yang mereka ada-adakan. Serta, membentengi kamu muslimin dari kebathilan-kebathilan dan provokasi yang dilontarkan oleh orang-orang kafir ke tengah-tengah kaum muslimin.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berangkat jihad di pagi hari atau sore hari itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari)